Tips Cara Sukses Negosiasi Gaji
Tweet |
Jadilah yang pertama untuk membagikan tutorial maupun tips dalam artikel ini kepada teman-teman anda.
Meski begitu, bukan berarti Anda bisa minta gaji seenaknya. Bisa-bisa malah dianggap unrealistic salary expectations. Simak berikut langkah-langkah sukses negosiasi gaji.
Langkah 1: Buka negosiasi
Tanpa bertanya Anda takkan pernah mengetahui faktanya. Apakah negosiasi gaji Anda diterima atau ditolak, naik atau tidak, Anda tak akan pernah tahu bila tak bertanya. Faktanya, banyak calon karyawan yang menerima gaji pas-pasan karena enggan melakukan negosiasi saat interview kerja berlangsung. Sedang mereka yang berani memulai, peluang untuk menerima gaji yang lebih besar terbuka lebar. Untuk membuka negosiasi gaji, perhatikan dua situasi berbeda ini:
Situasi 1: Ini merupakan pengalaman pertama Anda bekerja
Pastikan gaji itu cukup untuk memenuhi kebutuhan “senang-senang” seperti membeli baju baru atau hangout dengan rekan. Kalau habis hanya untuk biaya transportasi dan makan, artinya banting tulang selama sebulan sia-sia. Bila pewawancara tak juga membahas soal gaji, sebaiknya tanyakan “Kalau soal gaji, bagaimana ketentuannya?” Jangan asal menerima tawaran pekerjaan bila belum jelas apa hak dan kewajiban Anda di perusahaan itu. Anda bukan sukarelawan.
Pertama kali bekerja, biarkan perusahaan memberikan penawaran gaji terlebih dahulu. Setelah itu, pastikan apakah itu merupakan gaji pokok atau merupakan THP (Take Home Pay)? Mintalah rincian dari THP, seperti sebesar apa gaji pokok, uang makan, dan transportasi. Namun, banyak juga perusahaan yang membayar dengan sistem paket tanpa ada rincian, terutama bila Anda menjadi freelancer. Tak ada salahnya untuk bertanya “Apakah angka itu masih bisa dinegosiasikan?” Bila tidak, mungkin memang itulah kemampuan perusahaan.
Bila masih bisa dinego, tak ada salahnya untuk meminta nilai lebih tinggi dan melakukan kesepakatan. Misalnya, perusahaan menawarkan gaji Rp3 juta, bila masih bisa dinego, tambahlah 50% dari nominal itu (50% x Rp 3 juta = Rp 1,5 juta) menjadi Rp 4,5 juta. Setelah itu lakukan kesepakatan. Merasa gaji kecil, tanya dulu soal tunjangan dan bonus. Siapa tahu ini malah menjadi tawaran yang menggiurkan. Termasuk apakah ada uang lembur?
Situasi 2: Dapat promosi atau ditawari pekerjaan oleh perusahaan tetangga.
Menandakan kalau Anda punya potensi yang membuat atasan atau HRD perusahaan sebelah berani merekrut untuk posisi tertentu. Tandanya, negosiasi adalah hal penting.
Mulailah dengan “harga tinggi”. Untuk Anda yang telah memiliki pengalaman kerja sebelumnya, sebuah studi membuktikan, memberi nominal tinggi (dua kali lipat dari gaji sebelumnya), membuat negosiasi gaji berakhir dengan nominal tinggi. Namun, ada baiknya untuk melakukan riset berapa standar gaji untuk posisi itu agar nominal yang Anda ajukan tidak berlebihan. Lain halnya bila Anda sudah tahu sebesar apa nilai jual Anda dan besarnya gaji yang Anda inginkan, menolak kompromi adalah hal wajar. Dona Dezubebilang, “Kalau Anda berkompromi dan menerima saja, hasilnya sederhana: Anda akan mendapatkan gaji kecil."
Langkah 2: Tak perlu buru-buru memutuskan
Belum merasa cocok dengan tawaran gaji yang diajukan,tanyakan apakah Anda boleh meminta waktu untuk berpikir, misalnya selama tiga hari. Tak perlu menerima pekerjaan atau penawaran gaji hanya karena ingin coba-coba. Sebab, bila akhirnya Anda sering mengundurkan diri hanya karena kecewa dengan gajinya, bisa-bisa Anda terlihat kurang profesional. Nyatakan dengan baik atau layangkan surat tertulis yang nemandakan Anda belum cocok dengan tawaran yang diberikan. Siapa tahu, kalau memang perusahaan membutuhkan Anda, mereka pasti berani kompromi.
Langkah 3: Work smart play hard
Perusahaan memiliki beberapa pertimbangan yang menentukan besarnya gaji tiap karyawan. Anda dan rekan di divisi serta level yang sama belum tentu memiliki gaji yang sama besarnya. Pertimbangan itu antara lain: pengalaman kerja, tingkat kesulitan pekerjaan, atau target. Untuk itu, untuk menilai apakah gaji yang diterima sudah sesuai, bandingkan dulu dengan pertimbangan tadi.
Misalnya, tawaran gaji di perusahaan baru memang dua kali lebih besar, lihat dulu, jangan-jangan jumlah pekerjaan yang didapat juga jauh lebih besar dari sebelumnya. Yang pasti, ini bukan zamannya work hard play hard tetapi work smart play hard.
Tag : Trik negosiasi gaji, Teknik negosiasi gaji, Agar negosiasi gaji berhahsil, Bagaimana cara negosiasi gaji
Sumber : female.kompas.com
0 comments:
Post a Comment