Jadilah Profesional!


Jadilah yang pertama untuk membagikan tutorial maupun tips dalam artikel ini kepada teman-teman anda.



Tips cara menjadi kesekutif muda yang professional
Tips untuk menjadi professional dalam bekerja dan berkarir - Setelah komunikasi dan manajemen waktu yang baik, apa lagi yang kita butuhkan untuk bisa mencapai sukses? Dalam buku Sukses dengan Soft Skills terbitan Direktorat Pendidikan Institut Teknologi Bandung (ITB) Ichsan S Putra dan Ariyanti Pratiwi, memberi panduan bagi para mahasiswa dalam menghadapi dunia nyata lewat penguasaan soft skills. Soft skills adalah keterampilan-keterampilan tidak kasat mata yang juga dibutuhkan di dunia kerja seperti kemampuan berkomunikasi, integritas, dan kemampuan bekerja sama dengan orang lain.

Ternyata, justru keterampilan yang biasanya dianggap sekadar basa-basi pada lowongan pekerjaan inilah yang menempati peringkat-peringkat atas 20 kualitas yang dianggap penting oleh lulusan universitas. Hasil survei National Association of Colleges and Employers (NACE) pada 2002 di Amerika Serikat (AS) terhadap 457 pengusaha ini justru menunjukkan Indeks Prestasi (IP) hanya menempati posisi ke-17.

Seperti dijelaskan di tulisan sebelumnya, ada tujuh area soft skills yang sebaiknya diasah oleh para mahasiswa untuk meretas sukses di dunia kerja. Ketujuh area yang merupakan winning characteristic ini adalah communication skills, organizational skills, leadership, logic, effort, group skills, dan ethics. Dengan sedikit modifikasi membentuk akronim COLLEGE.

Bagian kedua dari area organizational skills adalah meningkatkan motivasi. Mengapa motivasi? Motivasi yang tinggi memegang peranan penting dalam usaha meraih kesuksesan di dunia kerja. Sebab, dengan motivasi tinggi seseorang dapat bertahan dan mengatasi berbagai kesulitan. Seseorang yang tidak memiliki motivasi tinggi tidak akan mampu mengatasi situasi sulit. Idealnya, seseorang harus memiliki motivasi dan inisiatif untuk bekerja sehingga hasil yang dicapai dapat melebihi standar yang ditetapkan.

Motivasi merupakan keinginan atau kebutuhan dalam diri seseorang yang menggerakkannya untuk melakukan sesuatu untuk memenuhi keinginan tersebut. Meski faktor luar berpengaruh dalam menentukan tindakan  seseorang, sesungguhnya motivasi dari diri sendirilah yang lebih memegang peranan. 

Sebelum menentukan langkah untuk meningkatkan motivasi, ada baiknya kita kenali apa penyebab lemahnya motivasi pada seseorang. Yang pertama, biasanya kita merasa beban yang kita pikul lebih berat dari kemampuan kita untuk mengatasinya. Kegagalan yang berulang kali, mengalami musibah/konflik yang mengganggu konsentrasi, jenuh, lingkungan yang permisif, hingga tertular perilaku teman-teman juga masuk ke dalam daftar penyebab lemahnya motivasi.

Lalu, Apa yang Bisa Dilakukan?

Langkah pertama untuk menumbuhkan motivasi adalah miliki sasaran yang jelas. Sasaran merupakan rencana yang terdefinisi dengan baik dan ditujukan untuk mencapai hasil tertentu.

Orang-orang yang secara teratur menetapkan sasaran biasanya lebih percaya diri dan berkonsentrasi sehingga mampu meningkatkan motivasi dan mencapai kesuksesan. Namun demikian, menetapkan sasaran yang tidak mungkin dicapai justru akan melemahkan motivasi. Sasaran yang terlalu mudah dicapai juga tidak akan menumbuhkan kepuasan. Jadi, sasaran yang dibuat haruslah pada tingkat yang tepat dan mungkin kita capai; tidak terlalu mudah, tetapi juga tidak terlalu sulit.  

Berdasarkan orientasinya ada dua jenis sasaran. Pertama, sasaran berorientasi prestasi. Pada umumnya sasaran prestasi ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat prestasi yang ingin kita capai seperti target naik jabatan dalam dua tahun atau menjadi karyawan terbaik. Kedua, sasaran berorientasi tugas. Pada sasaran jenis ini, target yang kita tetapkan dipersempit pada penyelesaian suatu tugas pada waktu tertentu misalnya pada tugas harian, mingguan, bulanan, atau tahunan.

Menurut rentang waktu ada tiga jenis sasaran yang bisa kita buat yaitu sasaran jangka pendek, sasaran jangka menengah, dan sasaran jangka panjang.

Sasaran yang efektif memiliki karakteristik sebagai berikut. Spesifik; sasaran yang tidak terdefinisi dengan jelas akan membuat kita kehilangan fokus untuk mencapainya. Terukur; keterukuran sasaran membuat kita mampu melihat kemajuan yang telah dicapai dan menjaga motivasi tetap tinggi. Realistik; dengan menetapkan sasaran yang realistik, kita dapat termotivasi untuk bekerja lebih baik. Fleksibel; jangan terlalu kaku dalam mencoba untuk mencapai sasaran yang ditetapkan, terkadang kita membutuhkan penyesuaian.

Bila sudah menetapkan sasaran yang ingin kita capai, saatnya memotivasi diri kita dalam bekerja. Ada beberapa cara yang bisa kita terapkan. Pertama, bagilah tugas besar ke dalam beberapa tugas kecil. Dengan membagi-bagi tugas seperti ini, tugas besar pun tidak akan terasa berat dikerjakan. Kedua, gunakan aturan lima menit (baca: Sukses Tak Hanya Bermodal IP Saja). Dalam aturan lima menit kita katakan pada diri kita untuk mengerjakan suatu pekerjaan selama lima menit saja. Biasanya, bagian paling berat dari mengerjakan apapun adalah ketika harus memulainya. Dengan aturan lima menit, tanpa kita sadari akan banyak pekerjaan yang kita selesaikan.

Ketiga, Setiap berhasil menyelesaikan suatu sasaran, berikan penghargaan pada diri kita sendiri. Ambil waktu untuk jalan-jalan, menonton film, atau membaca buku selepas hari kerja yang panjang. Keempat, carilah bantuan jika diperlukan.

Setelah motivasi kita dapatkan, kita harus mempertahankannya. Gunakan motivasi internal dan eksternal. Kombinasi keduanya akan membuat kita mampu mempertahankan motivasi. Selain itu, berpeganglah pada jadwal agar suatu pekerjaan selesai sesuai rencana. Yang tak kalah penting, ambillah jeda di antara pekerjaan sebab ketahanan tubuh manusia untuk berkonsentrasi maksimal hanya 20 menit. Menurunnya konsentrasi berdampak pada menurunnya motivasi. Jeda ini bisa kita lakukan dengan peregangan otot atau minum air.

Tetapi, bagaimana jika kita terlanjur kehilangan motivasi? Pertama, tanyakan pada diri sendiri apa masalahnya? Setelah itu cobalah evaluasi tanggung jawab. Tinjau kembali apakah sasaran kita telah memenuhi kriteria yang telah disampaikan sebelumnya. Jika sasaran kita tidak realistik misalnya, ini akan menurunkan motivasi karena fokus pekerjaan kita menjadi kabur.

Selain evaluasi tanggung jawab, sebaiknya kita tidak menghindar dari suatu tugas. Jangan menunda-nunda pekerjaan yang tidak kita sukai. Menghindar hanya akan menambah masalah karena kita akan semakin tertinggal. Jadilah profesional.

Terkadang, motivasi dapat menurun karena banyaknya hal yang harus dikerjakan. Untuk itu tuliskan semua tugas dan buatlah skala prioritas. Dengan skala prioritas, kita dapat menempatkan beban kita pada perspektif yang benar sehingga tugas-tugas kita dapat diselesaikan tepat waktu.

Tag : Tips cara sukses menjadi professional muda, Cara sukses dalam bekerja menjadi professional, Tips menjadi professional yang tangguh dan mandiri
Sumber : kampus.okezone.com


Terimakasih telah membaca artikel kami, Jadilah Profesional! yang diterbitkan oleh Lingkup Kerja. Jika anda menyukai artikel ini silahkan untuk melakukan link back dengan memasang kode dibawah ini. Atau dengan membagikan ( merekomendasikan ) artikel ini melalui jejaring sosial. Copy Paste diijinkan dengan syarat memasang kode dibawah ini sebagai link back aktif.


0 comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan komentar untuk memberikan respon atau pertanyaan. Klik link "Subscribe to: Post Comments (Atom)" untuk mengetahui adanya balasan. Sehubungan dengan kesibukan saya sehari-hari, mohon maaf apabila komentar dibalas dalam waktu lama atau tidak terbalas. Komentar tidak saya moderasi namun HANYA BlOGGER YANG SUDAH BERGABUNG DENGAN LINGKUP KERJA yang dapat memberikan komentar. Ingin bergabung? Klik di sini.

Berkomentarlah sesuai dengan isi artikel, komentar BERISI LINK ataupun yang tidak sesuai dengan isi artikel akan langsung saya hapus. Terimakasih.

Bergabung bersama kami

Total Tayangan Laman

Lingkup Kerja © 2014 Design by TIM